Selayang Pandang Pesona Alam Air Terjun Riam Berawan

Tak sedikit yang mengetahui keindahan alam air terjun riam berawan, namun tak banyak pula yang pernah mengunjungi Air terjun yang menjulang tinggi hingga 75 meter ini.

Sungguh tak heran masih sedikit orang yang pernah mengunjungi Riam Berawan, khususnya warga Kalimantan barat.

Riam Berawan, 75 M, Dsn Melayang, Kec Seluas, Kab Bengkayang
Dokumen Pribadi

Hal tersebut dikarenakan Air Terjun Berawan atau yang akrab disapa penduduk setempat sebagai Riam Berawat’n, memiliki akses rute perjalanan yang jauh dan dapat terbilang menyulitkan bagi beberapa pengunjung yang belum berpengalaman menaklukan medan off road, terlebih ketika pengunjung mengunjungi dengan kendaraan sepeda motor.

Selayang pandang akses menuju Riam Berawan.
Dokumen Pribadi

Riam Berawan, terletak di Desa Sahan, tepatnya di dusun Melayang, Kec Seluas, Kab Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.

Menurut informasi lainnya, seperti Wikipedia, menyebutkan bahwa Riam Berawan atau Air Terjun Berawat’n terletak di Dusun Biang, Desa Bengkawan, Kec, Seluas, Kab Bengkayang.

Memang sedikit membingungkan terkait dengan perihal letak tersebut, namun menurut pengalaman saya dan kawan-kawan yang tergabung dalam Komunitas Travedisi, sangat yakin sekali bahwa Riam yang memiliki ketinggian 75 Meter tersebut, memang berada di Dusun Melayang, berikut gambar dokumentasinya yang pernah kami ambil pada Minggu, 2 Oktober 2016 lalu.

Plank Masuk Objek Wisata, yang berada di Dusun Melayang.
Dokumen Pribadi

Nama Riam Berawat’n bukan hanya sekedar penamaan belaka, karena terdapat sejarah atau lebih dikatakan pernah terjadi cerita rakyat di zaman pra sejarah, yang mana arti dari nama Berawat’n tersebut adalah Emas.

Menurut informasi yang di dapat, ditambah lagi dengan penuturan salah satu warga setempat, menyebutkan bahwa konon di dekat daerah Riam Berawat’n tersebut, pernah terlihat penampakan seekor Rusa yang berkulit emas yang sangat cantik pada saat itu.

Namun berbeda sedikit dari kisah Rusa emas di atas, bahwa pada zaman dahulu terdapat suatu pertempuran sengit yang melibatkan seekor ular raksasa dan seorang panglima perang masyarakat setempat yang sangat sakti, dengan hasil, Panglima tersebut berhasil memenangkan telak pertempuran sengit itu, lalu dengan gagah nya Panglima memotong-motong bagian Ular Raksasa tersebut, belum dapat dipastikan motif Panglima melakukan pemotongan pada bagian-bagian tubuh ular tersebut.

Ajaibnya, setelah dilakukan pemotongan, potongan-potongan yang berserakan tersebut, menjelma secara spontan menjadi Riam atau Air terjun yang disebut warga setempat adalah Berawat’n ( Emas ).

Lalu mengenai penamaan Berawan, dikarenakan tidak semua orang dapat menyebut kata Berawat’n dengan baik, karena memang sedikit sulit untuk di ucapkan sesuai dengan kultur bahasa setempat, oleh sebab itu Riam ini tertulis dengan sebutan Riam Berawan, walaupun masih terdapat plank / pagar yang menyebutkan Riam ini adalah Berawat’n.

Menurut observasi yang telah kami lakukan dan dapatkan, bahwa penamaan Riam Berawan, barang kali dikarenakan terdapat bukit indah yang menjulang tinggi di daerah tersebut, bukit indah tersebut kerap dijadikan sasaran camping bagi para pencinta alam.

Keindahan ketika berada di puncak bukit berawan.
Dokumen Pribadi

Saking indahnya bukit tersebut, para pencinta alam, sangat antusias untuk menunggu detik-detik fajar akan muncul di ufuk timur, karena hal tersebut akan membagikan suatu pemandangan indah di atas bukit, yang menunjukkan bahwa pengunjung yang berada di bukit tersebut telah berada di atas awan.

Oleh sebab itu, wajar jika banyak yang mengatakan bahwa makna berawan dikaitkan dengan keindahan pagi di bukit tersebut, sedangkan jika ditelaah oleh bahasa dan makna sejarah dari kata Berawat’n, menujukkan dari arti “Emas”.

Untuk perihal aksesbilitas menuju ke Riam Berawan, air terjun ini terletak 76 KM dari pusat Kota Bengkayang yang dapat memakan waktu 2 – 3 jam perjalanan, yang mana perjalanan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau pun empat untuk menuju ke Dusun Melayang.

Gerbang Selamat Datang Dusun Melayang.
Dokumen Pribadi

Lalu perjalanan kembali dilanjutkan dengan berjalan kaki dari Dusun Melayang hingga ke Riam Berawan selama 30 – 60 Menit, namun bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan sepeda motor, dapat memasuki separuh perjalanan setapak tersebut, hingga sampai di Bukit Berawan yang indah tersebut, lalu di lanjutkan dengan berjalan kaki selama 15 menit untuk sampai ke tujuan awal, yaitu Riam Berawan.

Rekomendasi penitipan helm, di salah satu rumah warga.
Dokumen Pribadi

Menjelajah hutan riam berawan, 15 - 20 Menit. Setelah dari Bukit.
Dokumen Pribadi

Untuk perihal tiket, dapat dikatakan gratis, yang perlu pengunjung bayar hanyalah biaya jasa parkir sepeda motor dan mobil, biaya parkir per motor hanya Rp. 5000,- . Sedangkan untuk mobil mungkin sedikit lebih dari biaya parkir motor tersebut.

Proses administrasi parkir dan buku tamu, ketika memasuki Riam Berawan.
Dokumen Pribadi

Bagi para pengguna bemotor yang memarkirkan kendarannya di area Bukit Berawan tersebut, tentu akan menemukan selembar kertas yang menggantung di pohon, kertas tersebut bukanlah sebuah tempelan biasa, melainkan sebuah himbauan dan peringatan bagi pengunjung yang akan berkunjung ke riam berawan, berikut bunyinya:

Catatan peraturan bagi pengunjung, wajib dibaca, sebelum mengunjungi.
Dokumen Pribadi

“ Selama berada di dalam kawasan wisata riam berawat’n pengunjung wajib mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh pengelola sebagai berikut”
1. Pengunjung wajib lapor kepada petugas dan mengisi buku tamu
2. Pengunjung yang akan bermalam/kemah wajib lapor kepada ketua RT setempat atau kepada petugas.
3. Pengunjung yang bermalam atau kemah tidak diperkenankan untuk parkir disini, kecuali diperkampungan atau dirumah warga.
4. Khusus untuk pengunjung perempuan /wanita yang sedang haid (DB) dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Dilarang mandi di bawah Riam kecuali di tempat lain.
- Dilarang mencuci pembalut di bawah riam dan area sekitarnya.
- Dilarang buang pembalut di area Riam.
5. Pengunjung dilarang merusak lingkungan/kawasan riam karena masuk dalam cagar alam.
6. Keberadaan pengunjung yang tidak terdaftar di buku tamu di luar tanggung jawab kami.
7. Dengan alasan apapun pengunjung dilarang membawa:
- Minuman keras (miras), senjata / benda tajam yang dapat membahayakan keselamatan orang lain.
- Obat-obatan yang dilarang (Narkoba) dan sejenisnya.
8. Pengunjung yang masuk wajib langsung bayar parkir, jika tidak, ban kendaraan anda akan di kempes oleh petugas kami.
9. Waktu berkunjung hanya berlaku dari pukul 07:00 WIB – 16:30 WIB.
“Atas perhatian dan kerja sama pengunjung, kami ucapkan terima kasih.
Catatan: Petugas atau pihak pengelola tidak akan bertanggung jawab dan tidak akan memberikan ganti rugi dalam bentuk apapun, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila terjadi karena kelalaian, melanggar perarturan/ketertiban yang telah ditetapkan oleh pengelola, serta ada unsur kesengajaan.”

TTD: Pengurus/Pengelola Riam Berawan, di ambil pada Minggu, 02 Oktober 2016.

Begitulah detail dari peraturan yang harus pengunjung taati, tak menutup kemungkinan peraturan tersebut akan semakin berubah setiap tahunnya, karena memang Riam Berawan sudah masuk sebagai cagar alam yang dilindungi pihak dinas pariwisata setempat, oleh sebab itu kita sebagai orang-orang yang hobby traveling, menjelajah, dan mencintai alam, sangat di tekankan sekali untuk mematuhi peraturan tersebut, tidak hanya untuk Riam Berawat’n, melainkan untuk semua wisata/cagar alam yang ada di seluruh Indonesia.

Demikian mengenai selayang pandang air terjun riam berawan, semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah informasi wisata alam dan mengingatkan kita semua untuk selalu mencintai alam dan tak pernah henti mempromosikan potensi alam Indonesia kepada semua orang, khususnya warga Indonesia sendiri.

Kurang dan lebih pada artikel ini kiranya mohon dimaafkan, jika terdapat pertanyaan seputar Riam Berawan, harap cantumkan melalui kotak komentar dibawah ini.

Berikut Video Dokumentasi Dari TravedisiCREW:

....

Sampai jumpa di artikel berikutnya

Guido Famula Saya blogger asal pontianak, yang tertarik menulis pengalaman perjalanan. untuk saat ini pengalaman yang saya bagikan masih disekitaran hutan kalimantan barat. semoga bermanfaat

Berbagi :