Destinasi Seru Wisata Air di Teluk Pakedai
Jalan-jalan merupakan hobby dari sebagian besar manusia di muka bumi, tak terkecuali saya sendiri, saking cintanya dengan perihal jalan-jalan atau traveling tersebut, membuat saya tak tahan untuk menuliskan serangkaian pengalaman traveling tersebut ke dalam catatan Travedisi ini.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi pengalaman terkait dengan desinasi seru wisata air di teluk pakedai, perjalanan yang saya lakukan ini tentu tak sendri, karena saya ditemani oleh ke empat orang teman semasa kuliah dulu (ya hitung-hitung sebagai agenda reunian).
Sumber: Dokumen Pribadi |
Adapun nama teman-teman saya tersebut, adalah sebagai berikut: (Roni ridwan, Ahmad Edo, M. Yudha, Ahmadi, dan saya sendiri),
Take by Yudha. Sumber: Dokumen Pribadi |
Sebenarnya tak ada yang special dari tujuan kami menuju daerah teluk pakedai ini, karena niat kami hanyalah untuk refreshing yang kebetulan di ajak oleh teman kami yang bernama Yuda tersebut, sehingga kami pun memutuskan untuk pergi, yang kebetulan daerah teluk pakedai tersebut adalah kampung halaman nya Yuda, maka hal tersebut akan berpotensi kepada kami untuk mendapatkan makan dan akomodasi gratis hehehe.
Jadi pada hari kamis 3 juni 2016 pukul 14:00 WIB, kami memutuskan berangkat menuju teluk pakedai menggunakan kendaraan roda dua, lalu melalui rute perjalanan yang dapat dikatakan rusak (banyak lobang disana sini).
Dikarenakan daerah teluk pakedai dapat dikatakan sebuah pulau di perairan sungai, maka harus dilalui dengan menyebrangi sungai, yang sungai tersebut dinamakan sungai Nipah, penyebrangan tersebut menggunakan jasa penyebrangan kapal kelotok yang memakan waktu 5 - 10 menit untuk sampai ke sebrang teluk pakedai tersebut, dengan biaya Rp 5.000 / motor.
Penampakan motor air yang digunakan menyebrang. Sumber: Dokumen Pribadi |
Setelah sampai di daratan penyebrangan teluk pakedai tersebut, maka dilanjutkan kembali perjalanan dengan kendaraan roda dua, yang memakan waktu perjalanan hingga 30 - 40 Menit (karena masih terdapat separuh perjalanan yang rusak, maka tak dapat terlalu laju memacu kendaraan).
Baca juga kisah mengenai Sejuta Pesona Pulau Kabung Wisata Bahari Kalbar
Sekitar Pukul 16:00 WIB, kami pun sampai di kediaman yuda, dengan keadaan pinggang yang lumayan memilukan karena harus bertahan dari getaran motor yang telah melalui jalan bergelombang dan penuh lobang barusan.
Lalu kami pun pergi beristirahat, dengan rencana malamnya akan berlayar ke laut, namun gagal karena kebetulan pada malam tersebut merupakan malam jumat, ditambah dengan cerita pengalaman mengerikan Yuda ketika berlayar di laut pada malam hari membuat kami semua setuju untuk tidak berlayar pada malam jumat kliwon tersebut.
Oleh sebab itu, kami sepakat akan pergi berlayar pada esok paginya.
Sebelum melanjutkan kisah pengalaman kami berlima, ada baiknya Anda membaca deskripsi singkat dari teluk pakedai dibaawah ini.
Teluk pakedai merupakan sebuah kecamatan dari kabupaten kuburaya yang tereletak di provinsi kalimantan barat.
Dari sumber informasi yang pernah saya baca, bahwa pulau yang dijuluki pulau penyengat dulunya atau yang sekarang terkenal dengan sebutan teluk pakedai ini memiliki nilai sejarah yang tinggi akan adat istiadat suku Bugis.
Singkat cerita bahwa dahulu kala sebelum tahun 1771, terjadi perebutan kekuasaan antara Manusia bersuku bugis yang di panggil Puang Kecowa terhadap raja Jin bertubuh besar bermata merah.
Dengan kemampuan bela diri dan ilmu sakti dari tanah Bugis tersebut, Puang Kecowa dan kawan-kawan berhasil menaklukan Raja jin penunggu Teluk Pakedai itu dulunya, walaupun dengan beberapa syarat yang harus disepakati bersama.
Lalu pada tahun 1771, teluk pakedai resmi dibuka dan di diami oleh rombongan Puang Kecowa, sehingga tak heran, jika sekarang Teluk Pakedai mayoritas masyarakatnya bersuku Bugis.
Oke.. kurang lebih seperti itulah sejarah singkat dari Teluk Pakedai.
....
Berikut rute perjalanan Teluk Pakedai via Google Map
....
Lanjut ke kisah pengalaman Kami.
Pada hari jumat 3 Juni 2016 pukul 09:00 WIB, kami berlima telah bersiap-siap untuk berangkat ke laut lepas (Laut Natuna) melalui perairan Sungai Nipah yang tepat berada di depan kediaman Yuda.
Kami menggunakan perahu yang menggunakan mesin, jadi tak terlalu sulit untuk dikemudikan.
Selama 30 menit perjalanan menyusuri perairan sungai nipah, kami dimanjakan dengan pemandangan hutan rawa dan rindangnya pohon nipah sepanjang mata memandang, belum lagi dihibur dengan kicauan burung yang sedari tadi menyoraki kami di antara pohon nipah tersebut.
Terlihat dari sebrangan rawa yang lunak oleh lumpur, terdapat seekor biawak yang terpisah dari koloninya, membuat kami terperangah dengan suasana alam dan satwa di sungai nipah tersebut.
30 Menit kemudian, kami pun sampai di pertigaan aliran sungai nipah dan sungai kapuas, terlihat banyak kera bersahut-sahut melihat kedatangan kami, entah sahutan itu pertanda takut atau kegirangan, (hanya kera tersebut dan Tuhan yang tahu).
Pertigaan Sungai Kapuas dan Sungai Nipah. Sumber: Dokumen Pribadi |
Kami tertawa lepas melihat gelagat kera tersebut, lalu tak lama kemudian:
PRAAAKK!!
Kipas mesin perahu kami tersangkut di lumpur sungai kapuas tersebut, kami pun penasaran, lalu menurunkan kaki kami ke dasar sungai tersebut, ternyata aliran yang kami lewati merupakan daerah sungai yang dangkal, terlihat ketinggian air hanya sebetis orang dewasa saja.
Lalu terpaksa kami pun melakukan gerakan dayung mendayung untuk menyeret perahu tersebut ke tempat yang lebih dalam.
15 Menit kami mendayung, akhirnya berhasil membawa perahu tersebut ke tempat yang lebih dalam, lalu Yuda yang pada saat itu berperan sebagai Nakhoda perahu kembali menghidupkan mesin dan kembali meluncurkan perahu seperti biasanya.
Ekspresi Nakhoda Ketika Berhasil Memindahkan Perahu Ke Tengah Sungai. Sumber: Dokumen Pribadi |
Spot berikutnya kami berlabuh di pondok yang kebetulan berada di tengah-tengah sungai kapuas.
Menurut teman kami yang bernama Yuda, pondok tersebut sering dijadikan sebagai tempat memancing.
Dari sebagian kisah pengalaman yang saya ceritakan di atas, tonton juga rekaman video perjalanan kami dibawah ini, dijamin seru loh,, :)
....
(Catatan: Klik Judul video untuk menyaksikan secara fullscreen)
Jangan kaget lihat mukanya yah :v
Jangan kaget lihat mukanya yah :v
....
Dan memang benar adanya, bahwa pondok tersebut merupakan tempat yang asik sebagai sandaran memancing, karena selain sejuk, spot pondok tersebut benar-benar terletak ditengah sungai kapuas yang memudahkan para pemancing mendapatkan banyak ikan.
Setelah 1 jam kami bersantai di pondok tersebut, kami melanjutkan penelusuran kami menuju laut, dengan cuaca yang lumayan panas menyengat, tak menyurutkan semangat kami untuk melanjutkan penelusuruan.
Lebih dari 30 Menit, akhirnya sedikit lagi kami sampai di laut yang ingin kami tuju, namun sayangnya, karena cuaca atau faktor lain membuat warna laut tersebut tak sebiru yang kami bayangkan, hal tersebut dikarenakan air sungai mendominasi pada warna air laut tersebut.
Tapi ya sudahlah.... yang penting kami telah sampai di awalan pelepasan laut tersebut.
Akhirnya karena matahari yang makin lama semakin tegak, membuat kami sepakat untuk memutar haluan alias kembali ke dermaga perahu yang kebetulan terletak di depan kediaman Yuda.
Demikian artikel kali ini yang berbagi tentang perjalanan seru wisata air di teluk pakedai, kurang dan lebihnya dalam penyampaian mohon di maafkan.
Sekian terima kasih. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Sebelum menutup artikel ini, Baca juga Kisah Danau Sentarum Yang Masuk Situs Ramsar ( Situs Terpenting di Dunia )
Posting Komentar untuk "Destinasi Seru Wisata Air di Teluk Pakedai"
Setiap komentar yang masuk, akan melalui proses moderasi, oleh sebab itu dilarang berkomentar SARA, Judi dan perihal negatif lainnya, oh ya satu lagi: Sebar Link = Komentar SPAM. Terima kasih (update 07 September 2021)